Minggu, 20 Januari 2013

Galaxy SIII Mini yang Sama Sekali Tidak Mini

Galaxy SIII Mini yang Sama Sekali Tidak Mini - Jangan terkecoh dengan penamaan ponsel pintar terbaru Samsung ini. Meski mengandung kata mini, pada kenyataannya ukurannya tidak bisa dibilang kecil.

Pada Selasa (15/1/2013), Samsung Indonesia meluncurkan Samsung Galaxy S III Mini di Jakarta. Produk yang bisa disebut sebagai "adik" Galaxy S III ini punya segmen pasar yang khas, yakni anak-anak muda yang aktif bergaul dan aktif pula di media sosial.

Sebutan "adik" muncul karena dari segi ukuran dan kemampuan, si Mini memang jauh berbeda (baca: memiliki kemampuan hardware yang lebih rendah). Dari segi ukuran, Mini punya dimensi layar 4 inci. Meski jauh lebih kecil dibanding S III yang punya layar 4,8 inci, Mini tidak bisa dibilang kecil.

Mereka yang bertangan mungil agak sulit untuk mengoperasikan ponsel dengan satu tangan. Bagaimanapun, meski Mini punya layar lebih kecil, Samsung tetap berusaha memanjakan mata pengguna dengan mengusung layar Super AMOLED yang juga dimiliki S III.

Di luar urusan layar dan ukuran, Mini menjanjikan kemampuan yang cukup baik. Dimotori prosesor dual core 1 GHz dan memori 1 GB, Mini pasti bisa menjalankan sejumlah aplikasi kelas berat. Selain itu, keberadaan OS Android terbaru, Jelly Bean, juga membuat Mini bisa diandalkan.

Samsung tampaknya memang ingin membawa Mini ke pangsa pasar anak muda yang mungkin masih terlalu sulit menjangkau harga S III tapi tetap ingin menikmati sejumlah fitur canggihnya. Ini terbukti dengan dibawanya empat fitur milik S III ke dalam perangkat Mini.

Fitur yang sangat khusus anak muda adalah kemampuan Best Shot. Dengan ini, pengguna bisa memotret dengan banyak frame sekaligus dan bisa memilih mana foto terbaik yang ia suka. "Best shot ini cocok sekali buat anak muda yang aktif di media sosial," kata Ega Praditya, Product Marketing Manager Mobile Division Samsung Indonesia.

Kemampuan berikutnya adalah Smart Stay. Ponsel Mini akan mencari keberadaan mata Anda dan bila terdeteksi sedang menatap layar, maka layar tidak akan meredup hingga mata menjauh dari ponsel.

Lalu, ada juga fitur Direct Call yang memungkinkan pengguna langsung melakukan panggilan bila sedang berkirim pesan teks dengan temannya. Menurut Ega, hal ini akan memudahkan pengguna bila pesan yang ingin ia sampaikan terlalu panjang buat ditulis dan lebih baik disampaikan lewat obrolan.

Selain itu, fitur perintah suara yang disebut sebagai S Voice juga ditanamkan di tubuh Mini. Pengguna bisa memerintahkan ponselnya menulis pesan, membuka aplikasi, menyalakan Wi-Fi, hingga menerjemahkan berbagai bahasa seperti Inggris, Italia, Jerman, Prancis, Spanyol dan Korea.

Dengan kemampuan yang tidak bisa diremehkan di atas, Mini akan dilepas ke pasar Indonesia mulai pekan depan dengan harga Rp3,5 juta. "Produk ini akan tersedia di 13 kota di seluruh Indonesia," kata Andreas Rompis, VP Samsung Mobile Business Indonesia.

Dirilisnya Mini merupakan bukti agresitivtas Samsung dalam merengkuh begitu banyak celah pasar. Andreas menjelaskan, dari pertumbuhan ponsel pintar di dunia yang mencapai 30 persen tahun lalu, 15 persennya adalah ponsel bersistem operasi Android.

Dari kategori ponsel Android itu, 80 persennya adalah produk Samsung. "Jadi dari 5 orang pemakai Android, 4 adalah pengguna Samsung," kata Andreas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar