Senin, 22 April 2013

Abramovich Bukan Pemilik Klub Terkaya di Inggris

Abramovich Bukan Pemilik Klub Terkaya di Inggris - Pemilik saham Arsenal, Alisher Usmanov, memuncaki daftar orang terkaya di Inggris versi Sunday Times untuk kali pertama dengan menggeser penghuni nomor satu sebelumnya, Lakshmi Mittal, ke posisi keempat.

Usmanov yang berusia 59 tahun menguasai hampir 30 persen saham The Gunners bersama Farhad Moshiri, tapi ia tak diberi kekuasaan di klub London itu oleh pemilik saham terbesar asal Amerika Serikat, Stan Kroenke.

Pengusaha kelahiran Uzbekistan ini dikabarkan memiliki kekayaan sebesar 13,3 miliar poundsterling atau Rp 196,7 triliun berkat bisnisnya di bidang pertambangan dan kayu di Rusia.

Tahun lalu, ia secara terbuka mengkritik penjualan striker Robin van Persie ke Manchester United dengan menyebut bahwa tindakan itu mencerminkan minimnya ambisi dan struktur keuangan Arsenal.

Kekayaan Usmanov bertambah 985 juta poundsterling dari tahun lalu saat menduduki posisi kedua di bawah Mittal.

Mittal yang menguasai 33,3 persen saham klub Queen Park Rangers, meraih kekayaannya dari industri baja dan perusahaan keluarga yang bernilai10 miliar poundsterling atau Rp 147,9 triliun.

Sementara itu, pemilik Chelsea, Roman Abramovich, hanya menempati peringkat kelima dalam daftar orang terkaya di Inggris tahun ini dengan kekayaan 9,3 miliar poundsterling atau Rp 137,6 triliun. Pria 46 tahun ini telah menginvestasikan lebih dari 1 miliar poundsterling di klub London ini sejak membelinya pada 2003. Investasi ini akhirnya berbuah gelar Liga Champions yang mereka rebut musim lalu saat masih ditangani pelatih Roberto Di Matteo.

20 ORANG TERKAYA DI INGGRIS 2013 VERSI SUNDAY TIMES

Peringkat 2013 (peringkat sebelumnya di 2012)/ nama/ sumber kekayaan/ kekayaan 2013 (kekayaan saat 2012 lalu)

1. (2) Alisher Usmanov, pertambangan dan investasi, £13,300 miliar (£12,315 miliar)

2. (5) Len Blavatnik, investasi, musik dan media, £11,000 miliar (£7,580 miliar)

3. (4) Sri dan Gopi Hinduja, industri dan keuangan, £10,600 miliar (£8,600 miliar)

4. (1) Lakshmi Mittal dan keluarga, baja, £10,000 miliar (£12,700 miliar)

5. (3) Roman Abramovich, minyak dan industri, £9,300 miliar (£9,500 miliar)

6. (9), John Fredriksen dan keluarga, perkapalan dan layanan perminyakan, £8,800 miliar (£6,600 miliar)

7. (8) David dan Simon Reuben, properti dan internet, £8,281 miliar (£7,083 miliar)

8. (7) The Duke of Westminster, properti, £7,800 miliar (£7,350 miliar)

9. (6) Ernesto dan Kirsty Bertarelli, farmasi, £7,400 miliar (£7,400 miliar)

10. (11) Charlene dan Michel de Carvalho, warisan, minuman dan bank, £7,000 miliar (£5,490 miliar)

11. (10) Galen dan George Weston dan keluarga, ritel, £6,650 miliar (£5,900 miliar)

12. (15) Kirsten dan Jorn Rausing, warisan dan investasi, £5,109 miliar (£3,900 miliar)

13.(12) Hans Rausing dan keluarga, pengemasan, ££4,720 miliar (£4,300 miliar)

14.(13) Joseph Lau, properti, £4,600 miliar (£4,140 miliar)

15, (baru) Mohamed Bin Issa Al Jaber dan keluarga, hotel, makanan dan industri, £4,515m

16, (17=) Sir Philip dan Lady Green, ritel, £3,880 miliar (£3,300 miliar)

17. (14) Nicky Oppenheimer, berlian dan pertambangan, £3,785 miliar (£4,050 miliar)

18. (19) Earl Cadogan dan keluarga, properti, £3,675 miliar (£3,225 miliar)

19. (16) Sir Richard Branson dan keluarga, transportasi dan keuangan dan klub kebugaran, £3,514 miliar (£3,410 miliar)

20. (21) Joe Lewis, pertukaran uang asing dan investasi, £3,200 miliar (£3,000 miliar)

Keterangan: kekayaan termasuk kekayaan keluarga.

Senin, 15 April 2013

Pilot Lion Air yang Jatuh di Bali Merasa 'Terseret' dari Angkasa

Pilot Lion Air yang Jatuh di Bali Merasa 'Terseret' dari Angkasa - Pilot dari pesawat Indonesia yang jatuh ke laut saat mencoba mendarat di Bali menggambarkan bagaimana rasanya "terseret" angin ketika ia berusaha mengambil kendali.

Sekitar 108 penumpang dan kru selamat saat pesawat penumpang Boeing 737 yang dioperasikan oleh Lion Air terlalu cepat turun ke landasan dan jatuh di air, Sabtu.

Aparat setempat menegaskan bahwa masih terlau cepat untuk mengatakan apa penyebab insiden ini, yang tengah diinvestigasi oleh KNKT dengan bantuan penyelidik kecelakaan dari Amerika Serikat dan Boeing.

Namun, keterangan awal, komentar saksi, dan laporan cuaca sudah merujuk pada kemungkinan "windshear" atau angin berubah arah dari awan badai yang juga dikenal dengan nama "microburst".

Meski jarang terjadi, para pakar memprediksi bahwa hempasan angin yang keras dan tak diduga ini bisa membuat jet modern tak berdaya, apalagi jika kekuatannya lebih besar dari kemampuan pesawat keluar dari masalah --  dengan masa-masa kritis sebelum pendaratan sebagai momen paling rapuh.

"Jika Anda mengalami angin yang menghempas ke bawah yang lebih kuat dari kemampuan pesawat, bahkan dengan kekuatan penuh Anda akan terus turun dan tak bisa menanjak naik," kata Hugh Dibley, mantan pilot British Airways dan pakar dalam situasi-situasi kehilangan kendali.

Penyebab jatuhnya pesawat berdampak pada reputasi salah satu maskapai penerbangan yang paling cepat tumbuh di dunia. Lion Air pun tengah berusaha mencabut dirinya dari daftar hitam keamanan Uni Eropa dengan membeli Airbus dan Boeing dalam jumlah yang menciptakan rekor.

Menurut keterangan awal pilot, yang detailnya sudah digambarkan ke Reuters, penerbangan JT-904 menuju ke timur ke bandara Ngurah Rai pada tengah hari Sabtu dalam penerbangan yang normal dari Bandung, Jawa Barat.

Co-pilot, warga kebangsaan India dengan 2000 jam pengalaman terbang, bertanggungjawab untuk perjalanan domestik ini, yang dijadwalkan berlangsung 1 jam 40 menit.


Hujan deras
Saat pesawat Lion Air ini mulai turun, diikuti pesawat Garuda di belakangnya, dan satu lagi pesawat siap-siap lepas landas di belakangnya, co-pilot kehilangan pandangan akan landasan karena air hujan yang jatuh di jendela depan.

Kaptennya, seorang WNI dengna 15 ribu jam terbang dan lisensi instruktur, mengambil alih kendali.

Saat turun dari 400 ke 200 kaki, pilot menggambarkan sedang terbang melewati tembok air, menurut sumber. Hujan deras tiba-tiba dan kehilangan pandangan bukanlah hal aneh dalam kondisi alam tropis, tapi rendahnya pesawat berarti kru tak punya banyak waktu untuk bereaksi.

Tanpa bisa melihat lampu landasan atau tanda-tanda, kapten memutuskan untuk membatalkan pendaratan dan melakukan "go around", manuver rutin yang wajib bisa dilakukan semua pilot.

Namun, kapten kemudian mengatakan pada aparat bahwa pesawat 737 yang baru ini bukannya menanjak, malah terus-terusan jatuh tanpa terkendali.

Dengan ketinggian hanya 200 kaki atau 60,96 meter, manuver yang biasanya mudah itu pun langsung gagal.

"Kapten bilang dia berniat untuk berputar balik tapi dia merasa pesawat ditarik ke bawah oleh angin; itu sebabnya dia jatuh ke laut," kata si sumber, yang mendapat keterangan para kru.

"Ada hujan yang jatuh dari timur ke barat; sangat deras," kata si sumber yang meminta untuk tak disebut karena tak ada orang yang mendapat izin berbicara kepada publik mengenai kecelakaan selama penyelidikan berlangsung.

Penumpang pesawat juga menggambarkan peristiwa yang kurang lebih sama, bahwa pesawat mengalami kesulitan hanya pada menit-menit terakhir.

"Sama sekali tidak ada tanda-tanda akan jatuh tapi kemudian tiba-tiba jatuh ke air," kata Tantri Widiastuti, 60, pada MetroTV.

Lion Air menolak berkomentar atas penyebab kecelakaan.


Rusak Total
Menurut Flight Safety Foundation, buletin untuk pilot menandakan ada beberapa awan badai pada sekitar waktu kecelakaan pada ketinggian 1700 kaki. Angin sedang bertiup dari selatan ke tenggara tapi membesar dari timur ke tenggara, sampai ke barat.

Sumber mengatakan tidak ada bukti langsung kesalahan pilot atau teknis tapi penyelidik akan melihat kecepatan dan pengaturan lain, termasuk juga interaksi antara dua pilot untuk memastikan apakah kecelakaan bisa dihindari.

Kedua pilot sudah menjalani tes urine oleh polisi Indonesia dan tidak ada bukti obat-obatan terlarang atau alkohol, menurut si sumber.

Menurut laporan media Indonesia, lima pilot Lion Air sudah ditahan karena konsumsi narkoba dalam dua tahun terakhir, sehingga muncul pertanyaan apakah penyalahgunaan narkoba atau jam terbang berlebihan terjadi di sini.

Salah satu pendiri Lion Air membantah kemungkinan ini dan mengatakan pada Reuters tahun lalu bahwa ia bekerja sama dengan pihak berwajib untuk memastikan aturan hukum soal narkoba dipatuhi.

Pesawat yang diantarkan pada Februari ini hanya punya satu problem teknis: lampu pendaratan yang harus diganti.

Sekarang, pesawat itu terlihat patah di bagian belakang, hanya 4,6 meter dari tembok laut, batas landasan. Pesawat seharga $89 juta ini pun kini tak bisa dipakai lagi. Statusnya masih disewakan dari firma Avolon asal Dublin.

Foto-foto pesawat jet itu berada di air dan semua penumpangnya selamat mengingatkan pada "Keajaiban di Sungai Hudson" saat pesawat Airbus A320 yang jatuh selamat di New York setelah kehilangan tenaga karena serangan burung.

Tapi pakar industri mengatakan bahwa keterlibatan angin berubah arah atau "wind shear" lebih mengingatkan pada kecelakaan pesawat Delta Air Lines Lockheed Tristar saat mendekati bandara Dallas 1985 yang menewaskan 134 penumpang dan krunya.

Kecelakaan pesawat Delta Flight 191 memunculkan sistem peringatan dan prosedur dalam penanganan angin berbalik arah di ketinggian rendah, atau perubahan tiba-tiba arah angin serta kecepatannya.

Menurut Boeing, pesawat 737-800 adalah model terbaru yang paling populer, dilengkapi dengan sistem antisipasi "wind shear". Jika didekati, akan ada peringatan yang mengatakan, "Putar balik, di depan ada wind shear".

Kini, para pilot sepakat bahwa strategi terbaik untuk mengatasi angin balik arah adalah untuk menghindarinya, kata Dibley, pejabat senior di Royal Aeronautical Society, Inggris.

Namun jika peringatan menyala, respons automatik adalah membatalkan pendaratan dan berputar balik, kata dia.


Keseimbangan
Pilot bisa mempersiapkan diri untuk berbagai risiko, seperti kehilangan angin bagus untuk pendaratan, dengan menciptakan buffer kecepatan tinggi untuk membantu mereka keluar dari kesulitan. Harus ada keseimbangan antara kecepatan tinggi yang bisa membuat jet mendarat terlalu atau, dan jika terjadi di Bali berarti menabrak jalan atau laut lagi.

"Jika kecepatan Anda terlalu rendah, Anda akan kena angin bawah dan terus tenggelam. Jadi pertanyaannya, seberapa banyak kecepatan udara ekstra yang dibawa pesawat," ujar Dibley.

Tak ada informasi akan sinyal apa yang didapat oleh kru pesawat, seberapa cepat pesawat Lion Air ini terbang, dan jadwal kru yang terbang.

Didirikan oleh dua saudara pengusaha perjalanan, Lion Air tumbuh dalam kecepatan tinggi untuk mengimbangi ekonomi Indonesia. Bulan lalu, Lion Air baru saja menandatangani perjanjian pembelian Airbus Eropa untuk 234 pesawat senilai $24 miliar. Dua tahun lalu, mereka menandatangani pembelian dengan Boeing untuk 230 pesawat.

Pada saat bersamaan, Indonesia berjuang untuk memperbaiki keamanan sipil di udara setelah serangkaian kecelakaan mematikan. Pada 2007, Lion Air termasuk maskapai Indonesia yang dilarang terbang ke Uni Eropa karena kurangnya standar keamanan. Pelarangan ini pelan-pelan diangkat pada 2009, tapi meski Lion Air hanya punya satu kecelakaan fatal, maskapai ini masih masuk di daftar larangan terbang Uni Eropa -- penilaian yang dianggap tak adil.

Sabtu, 06 April 2013

Baju Dalam Antiperkosaan Diciptakan di India

Baju Dalam Antiperkosaan Diciptakan di India - Berita perkosaan sadis di India menjadi sorotan di dunia beberapa bulan terakhir. Banyak pihak melakukan protes dan menganggap pemerintah India gagal melindungi wanita.

Tak ingin tinggal diam, dua mahasiswi menciptakan alat untuk mencegah perkosaan. Adalah Manisha Mohan dan Rimpi Tripathy, mahasiswi yang menciptakan alat berbentuk baju dalam canggih.

Baju dalam itu dilengkapi dengan GPS, pengirim pesan singkat serta sensor yang akan mengeluarkan tegangan listrik sebesar 3.800 KV jika dipicu.

"Orang yang mencoba melecehkan wanita akan tersetrum ketika ia memicu sensor baju dalam tersebut. Selain itu sistem GPS akan aktif dan pesan singkat akan terkirim ke pihak berwajib dan orang tua korban," ujar Manisha sebagaimana dikutip dari Dailymail.

Sensor dan kejut listrik itu diletakkan di sekitar bagian payudara, karena umumnya bagian itulah yang paling pertama diserang. Alat tersebut bisa menyetrum sebanyak lebih dari 80 kali. Jumlahnya lebih dari cukup untuk melumpuhkan pelaku.

Manisha mengungkap di sekolah konvensional, para wanita diajarkan untuk bersikap baik dan selalu tersenyum, padahal saat melangkah di dunia nyata, senyuman tersebut tak akan banyak membantu.

"Undang-undang dan hukum yang dibuat belum tentu dapat menjamin keselamatan para wanita. Untuk itulah kami menciptakan alat ini. Demi menyelamatkan wanita dari pelecehan dan tindak kekerasan," kata Manisha.